Pertanyaan
Apa Hukumnya Sholat Menggunakan Pakaian yang Berlubang?
Pertanyaan serupa:
- Sholat menggunakan celana yang berlubang; Sah?
- Apakah baju yang berlubang bisa membatalkan sholat?
Jawaban
Salah satu syarat sah sholat adalah menutup aurat tubuh dengan pakaian.
Hal itu dilakukan karena sholat merupakan ibadah mulia yang menghadapkan manusia dengan Penciptanya.
Namun, tidak selamanya pakaian yang kita punya mulus seperti baru.
Lama kelamaan, akan muncul satu atau lebih lubang di baju / celana anda.
Nah.. yang jadi permasalahannya sekarang adalah..
Jika kita menggunakan pakaian (baju/celana) yang ada lubangnya di bagian aurat-nya untuk sholat, apakah sholat kita 'Sah'?.
…
Berdasarkan data yang saya ambil dari Website NU Online, ada 3 pandangan (Mazhab) dari para ulama tentang masalah ini, yaitu:
- Ulama Mazhab Syafi'i
- Ulama Mazhab Maliki
- Ulama Mazhab Hanbali
Ulama Mazhab Syafi'i
Bagi Ulama Mazhab Syafi'i, penutup aurat adalah benda yang menghalangi warna kulit orang yang sholat, sekali pun berupa lumpur atau air keruh yang melekat di tubuh.
Tentu saja benda penutup aurat itu harus suci.
Ulama Mazhab Maliki
Para Ulama Mazhab Maliki memberikan catatan bahwa jika warna kulit aurat tubuh orang yang sholat itu masih tampak, maka kondisi itu sama saja dengan kondisi tanpa penutup aurat.
Tetapi bila hanya menggambarkan warna kulit aurat, maka hal ini terbilang makruh.
وقال الشافعية: شرط الساتر: ما يمنع لون البشرة، ولو ماء كدراً أو طيناً، لاخيمة ضيقة وظلمة، ويجب عندهم أن يكون الساتر طاهراً، وقال المالكية: إن ظهر ما تحته فهو كالعدم، وإن وصف فهو مكروه
"Ulama Mazhab Syafi‘i mengatakan bahwa syarat penutup aurat adalah benda yang mencegah penampakan warna kulit sekali pun ia hanya air keruh atau tanah, bukan kemah yang sempit dan kegelapan. Penutup aurat itu, menurut mereka, harus suci. Sementara ulama Mazhab Maliki, kalau tetap muncul warna kulit di balik penutup itu maka ia sama saja dengan tanpa penutup. Tetapi jika hanya menggambarkan warna kulit, maka itu makruh," (Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, [Beirut, Darul Fikr: 1985 M/1405 H], cetakan kedua, juz I, halaman 579).
…
Ulama Mazhab Hanbali
Ulama Mazhab Hanbali sepakat bahwa penutupan aurat merupakan syarat sah sholat.
Tetapi penampakan sedikit aurat tidak membatalkan sholat dengan dasar praktik serupa oleh sahabat Amr bin Salamah riwayat Abu Dawud.
Sementara ukuran terbuka sedikit atau banyak dikembalikan pada kelaziman/kewajaran di masyarakat.
وإن انكشف من العورة يسير، لم تبطل صلاته، لما رواه أبو داود عن عمرو ابن سلمة الذي كانت تنكشف عنه بردته لقصرها إذا سجد. وإن انكشف من العورة شيء كثير، تبطل صلاته. والمرجع في التفرقة بين اليسير والكثير إلى العرف والعادة.
"Jika aurat seseorang sedikit terbuka, maka sholatnya tidak batal sebagaimana riwayat Abu Dawud dari Amr bin Salamah yang terbuka selendangnya karena terlalu pendek saat sujud. Tetapi jika auratnya besar telihat, maka sholatnya batal. Ketentuan kecil dan besar berpulang pada adat dan kelaziman di masyarakat," (Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, [Beirut, Darul Fikr: 1985 M/1405 H], cetakan kedua, juz I, halaman 592).
…
Kesimpulan
Dari 3 pandangan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sholat dengan sarung, baju, ataupun celana yang sedikit berlubang (kecil) pada bagian aurat tidak berpengaruh pada kesempurnaan dan keabsahan sholat.
Hal ini juga berlaku untuk sholat dengan celana jeans yang berlubang tapi masih tetutup benang-benang pakaian di bagian lutut.
Dan juga termasuk pakaian yang sedikt bolong di bagian yang bukan aurat.
Meskipun tidak mempengaruhi kesahan sholat seseorang, saya tetap menyarankan anda untuk menggunakan pakaian yang tidak berlubang saat melaksanakan sholat, dengan alasan:
- Menghilangkan kebimbangan tentang keabsahan sholatnya, dan..
- ..Karena disaat sholat kita semestinya menghadap Allah swt. Dengan pakaian terbaik kita.
Jika anda menemukan kesalahan penulisan ayat/dalil di artikel ini, tolong segera beritahu saya lewat kolom komentar atau form kontak.
Wallahu a’lam.
